RADARPAPUA.ID – Ukraina menggambarkan invasi Rusia itu sebagai bentuk agresi. Dubes Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya membuat sindiran kuat di Twitter yang menyamakan Hitler dengan Putin.
Invasi militer yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina menyisakan luka, pilu, kekecewaan dan juga kegeraman bagi banyak pihak.
Puluhan warga sipil Ukraina meregang nyawa dan ribuan lainnya mengungsi sejak Rusia menyerbu Ukraina dari berbagai penjuru negeri sejak Kamis (24/2) lalu.
Ukraina menggambarkan aksi Rusia itu sebagai bentuk agresi. Bahkan Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya membuat sindiran kuat di Twitter.
Dia mengunggah foto hitam putih editan yang menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin tampak duduk di samping jendela dengan pantulan cermin menunjukkan wajah mantan pemimpin Partai Nazi, Adolf Hitler. “Saya menantikan tengah malam ketika kekejian ini, pendudukan kursi Presiden Dewan Keamanan oleh Rusia, akan berakhir,” tulisnya.
Rusia, bersama dengan Amerika Serikat, China, Perancis dan Inggris, memang memiliki kekuatan veto di Dewan Keamanan PBB.
Pekan lalu atau Jumat (25/2), Rusia memveto draft resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam invasi Rusia di Ukraina. (ral/rmol/pojoksatu)
RADARPAPUA.ID – Ukraina menggambarkan invasi Rusia itu sebagai bentuk agresi. Dubes Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya membuat sindiran kuat di Twitter yang menyamakan Hitler dengan Putin.
Invasi militer yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina menyisakan luka, pilu, kekecewaan dan juga kegeraman bagi banyak pihak.
Puluhan warga sipil Ukraina meregang nyawa dan ribuan lainnya mengungsi sejak Rusia menyerbu Ukraina dari berbagai penjuru negeri sejak Kamis (24/2) lalu.
Ukraina menggambarkan aksi Rusia itu sebagai bentuk agresi. Bahkan Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya membuat sindiran kuat di Twitter.
Dia mengunggah foto hitam putih editan yang menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin tampak duduk di samping jendela dengan pantulan cermin menunjukkan wajah mantan pemimpin Partai Nazi, Adolf Hitler. “Saya menantikan tengah malam ketika kekejian ini, pendudukan kursi Presiden Dewan Keamanan oleh Rusia, akan berakhir,” tulisnya.
Rusia, bersama dengan Amerika Serikat, China, Perancis dan Inggris, memang memiliki kekuatan veto di Dewan Keamanan PBB.
Pekan lalu atau Jumat (25/2), Rusia memveto draft resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam invasi Rusia di Ukraina. (ral/rmol/pojoksatu)
