RADARPAPUA.ID– Kasus penularan Covid-19 di Singapura masih tinggi. Selasa (15/2) kasus harian bahkan memecahkan rekor dengan jumlah 19.179 angka positif baru. Meski begitu, Singapura memilih untuk membuka perbatasan dan bersiap mencabut berbagai pembatasan terkait dengan pandemi Covid-19.
Dilansir Jawa Pos, Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) mengungkapkan, untuk saat ini, kasus impor tidak mungkin memengaruhi lintasan penularan kasus lokal. Karena itu, menutup perbatasan sepertinya kurang efektif. Mulai 22 Februari, jalur perjalanan vaksinasi (VTL) darat dan udara dengan Malaysia akan dipulihkan lagi. Desember tahun lalu, ketika Omicron kali pertama merebak, kuota VTL jalur darat dipangkas hingga 50 persen. Itu dilakukan untuk menekan angka penularan. Namun, kenyataan di lapangan, kasusnya tetap tak terbendung.
’’Mulai 21 Februari pukul 23.59, langkah-langkah untuk penumpang VTL jalur darat akan disederhanakan,’’ bunyi pernyataan gugus tugas multi kementerian yang menangani pandemi di Singapura.
Sebagaimana namanya, jalur VTL tersebut khusus untuk orang yang sudah divaksin. Bagi pemegang izin kerja dan orang yang berkunjung jangka pendek, mereka masih harus mengajukan izin perjalanan yang divaksinasi (VTP). Namun, mereka yang memiliki izin jangka panjang tidak perlu mengajukan lagi.
Penumpang kini cukup melakukan swab antigen rapid test (ART) sebelum keberangkatan dan saat kedatangan saja. Tes pada hari ke-2 dan ke-7 pascatiba di Singapura kini dihapuskan. Untuk penumpang jalur darat, tes PCR langsung di Bandara Changi juga dihapuskan. Mereka diperbolehkan tes ART saja dengan batas waktu maksimal 24 jam setelah kedatangan.
Riwayat perjalanan juga diperpendek dari 14 hari ke 7 hari saja. Para penumpang yang menuju Singapura harus berada di Malaysia, Singapura, atau negara dengan infeksi rendah lainnya selama 7 hari terakhir sebelum keberangkatan.
’’Pemerintah Malaysia dan Singapura telah melakukan dialog untuk memperluas VTL jalur udara, yakni agar memasukkan Penang dan Kota Kinabalu di Sabah,’’ ujar Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Wee Ka Siong seperti dikutip Malay Mail.
Program VTL Singapura juga diperluas ke negara lain. Kini pelancong yang sudah divaksin bisa masuk Singapura lewat Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) mulai 25 Februari. Dengan program tersebut, mereka tidak perlu lagi menjalani karantina ketika tiba. Penumpang yang sudah divaksin lengkap juga bisa terbang ke Singapura dari kota mana pun di Thailand. Mulai 4 Maret, program tersebut diperluas dengan menggandeng Israel dan Filipina.
’’Penting untuk melanjutkan kembali pembukaan perbatasan dan merebut lagi posisi Singapura sebagai pusat bisnis dan penerbangan global,’’ ujar Menteri Perhubungan Singapura S. Iswaran seperti dikutip The Straits Times. Kebijakan itu tetap mempertimbangkan sifat varian Omicron dan risiko terkait.
Sementara itu, di Hongkong, pemerintah pusat akhirnya turun tangan untuk membantu menekan angka penularan Covid-19. Rencananya, para petugas medis dari pulau utama Tiongkok dikirim ke Hongkong untuk membantu tes massal. Targetnya, 1 juta tes per hari. Sing Tao Daily melaporkan bahwa penduduk yang menolak tes akan didenda sebesar HKD 10 ribu atau setara Rp 18,36 juta.
Mengetes seluruh populasi adalah kebijakan umum pemerintah Tiongkok. Namun, selama ini, Hongkong sebagai wilayah otonomi khusus tidak melakukannya. Pemerintah Hongkong memastikan bahwa tes untuk seluruh penduduk itu bakal dimulai pada awal Maret nanti. Nantinya uji Covid-19 itu dilakukan sekali dalam sepekan selama 3 pekan berturut-turut. Total ada 7,4 juta penduduk Hongkong. (sha/c12/bay/jawapos)