25.7 C
Jayapura
Friday, 24 March 2023

Mundur dari PPP Susul Anak Haji Lulung, Riano Bongkar Alasannya

RADARPAPUA.ID – Wakil Ketua DPW PPP DKI bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) Riano P. Ahmad menyusul anak Haji Lulung Guruh Tirta Lunggana mengundurkan diri dari Partai berlambang Kabah itu. Ia mengaku pengunduran diri itu merupakan keputusan berat mengingat dirinya sudah mengorbankan kursi DPRD DKI saat memilih berlabuh ke PPP.

“Meskipun harus saya katakan sebenarnya ini sangat berat buat saya, dan saya sudah berkorban meninggalkan kursi DPRD DKI,” ujarnya kepada wartawan, Senin (6/2).

Namun, Riano menganggap lebih berat lagi jika mempertahankan diri di PPP yang saat ini dipimpin oleh Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Pasalnya, ia merasa bahwa Mardiono sudah mencerabuti ulama-ulama dan para habaib yang selama ini punya andil besar di PPP.

“Keputusan Plt Mardiono memecat para ulama dan habaib dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI membuat saya harus bersikap,” tegasnya.

Sebagai Ketua Umum Bamus Betawi, ia juga merasa berdosa lantaran tidak bisa menjaga nama ulama-ulama besar besar Betawi yang dipecat Mardiono itu.

Hingga sejauh ini, nama-nama ulama yang dipecat Mardiono adalah KH. Munawir Aseli, KH. Mahfud Asirun, KH. Nursofa Tohir, Habib Idrus Jamalulail, Habib Ahmad bin Hamid Al Aydid, Habib Abdurahman Ahmad Al Habsyi, dan KH. Ibrahim Karim.

“Mereka semua merupakan ulama besar di Jakarta yang sangat saya hormati. Mereka juga sumber elektoral besar untuk PPP DKI Jakarta,” ungkap Riano.

Lebih jauh lagi, ia berterus terang bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri dari PPP memang bentuk pemberontakan terhadap pemecatan Tirta Lunggana yang dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPW PPP.

“Perlu juga saya sampaikan bahwa saya tidak rela adik saya Tirta Lunggana diperlakukan tidak ada adil oleh elite PPP,” berangnya.

“Termasuk teman-teman Pengurus Harian DPW PPP DKI yang sudah bekerja buat partai, tapi tiba-tiba dirombak secara besar-besaran tanpa pernah diajak bicara,” sambung Riano.

Dengan tegas Ketua Bamus Betawi itu menyatakan bahwa PPP di bawah kepemimpinan Mardiono tidak mengehendaki orang-orang Haji Lulung berada di dalam kepengurusan DPW PPP DKI.

“Inilah yang membuat saya akhirnya memutuskan mundur,” tandasnya. (Jawapos)

RADARPAPUA.ID – Wakil Ketua DPW PPP DKI bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) Riano P. Ahmad menyusul anak Haji Lulung Guruh Tirta Lunggana mengundurkan diri dari Partai berlambang Kabah itu. Ia mengaku pengunduran diri itu merupakan keputusan berat mengingat dirinya sudah mengorbankan kursi DPRD DKI saat memilih berlabuh ke PPP.

“Meskipun harus saya katakan sebenarnya ini sangat berat buat saya, dan saya sudah berkorban meninggalkan kursi DPRD DKI,” ujarnya kepada wartawan, Senin (6/2).

Namun, Riano menganggap lebih berat lagi jika mempertahankan diri di PPP yang saat ini dipimpin oleh Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Pasalnya, ia merasa bahwa Mardiono sudah mencerabuti ulama-ulama dan para habaib yang selama ini punya andil besar di PPP.

“Keputusan Plt Mardiono memecat para ulama dan habaib dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI membuat saya harus bersikap,” tegasnya.

Sebagai Ketua Umum Bamus Betawi, ia juga merasa berdosa lantaran tidak bisa menjaga nama ulama-ulama besar besar Betawi yang dipecat Mardiono itu.

Hingga sejauh ini, nama-nama ulama yang dipecat Mardiono adalah KH. Munawir Aseli, KH. Mahfud Asirun, KH. Nursofa Tohir, Habib Idrus Jamalulail, Habib Ahmad bin Hamid Al Aydid, Habib Abdurahman Ahmad Al Habsyi, dan KH. Ibrahim Karim.

“Mereka semua merupakan ulama besar di Jakarta yang sangat saya hormati. Mereka juga sumber elektoral besar untuk PPP DKI Jakarta,” ungkap Riano.

Lebih jauh lagi, ia berterus terang bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri dari PPP memang bentuk pemberontakan terhadap pemecatan Tirta Lunggana yang dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPW PPP.

“Perlu juga saya sampaikan bahwa saya tidak rela adik saya Tirta Lunggana diperlakukan tidak ada adil oleh elite PPP,” berangnya.

“Termasuk teman-teman Pengurus Harian DPW PPP DKI yang sudah bekerja buat partai, tapi tiba-tiba dirombak secara besar-besaran tanpa pernah diajak bicara,” sambung Riano.

Dengan tegas Ketua Bamus Betawi itu menyatakan bahwa PPP di bawah kepemimpinan Mardiono tidak mengehendaki orang-orang Haji Lulung berada di dalam kepengurusan DPW PPP DKI.

“Inilah yang membuat saya akhirnya memutuskan mundur,” tandasnya. (Jawapos)

MOST READ

Artikel Terbaru

Artikel Lain