NUSA DUA – Tiga bulan setelah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Agustus lalu, ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu berpeluang menorehkan catatan besar lagi hari ini. Itu jika mereka berhasil menjuarai Indonesia Open 2021 yang berlangsung di Bali International Convention Centre siang nanti. Ganda ranking keenam dunia itu diharapkan bisa menghentikan puasa gelar di sektor ganda putri yang sudah berlangsung 13 tahun.
Kali terakhir ganda putri Indonesia berjaya di turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000 tersebut pada edisi 2008. Saat itu, ganda putri Indonesia Vita Marissa/Liliyana Natsir yang menjadi kampiun. Mereka menaklukkan pasangan Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna dalam dua set langsung 21-15, 21-14. Pertandingan berlangsung di tengah gemuruh penonton di Istora Senayan, Jakarta.
Hari ini, skenario final 13 tahun silam bakal terulang. Namun, kali ini Greysia/Apriyani tidak akan didukung oleh gemuruh penonton. Hanya beberapa gelintir orang yang bisa menyaksikan langsung di Bali International Convention Centre. Itu pun dari ofisial tim Merah Putih maupun awak media. Itu terjadi karena Indonesia Open tahun ini masih dilaksanakan tertutup akibat pandemi Covid-19.
Sama seperti Vita/Liliyana, Greysia/Apriyani akan menghadapi pasangan Jepang dalam laga final siang nanti. Lawan yang mereka hadapi adalah ranking kesembilan dunia Nami Matsuyama/Chiharu Shida. ’’Mengatur mental dulu yang penting,’’ ucap Apriyani setelah semifinal kemarin. ’’Jangan berpikir juara dahulu. Kesiapan, komunikasi, dan ikatan kami di lapangan yang harus kami pentingkan untuk final besok (hari ini, Red),’’ tambah pebulu tangkis asal Konawe, Sulawesi Tenggara, tersebut.
Secara head-to-head, Greysia/Apriyani masih unggul 2-0 atas Matsuyama/Shida. Kali terakhir mereka bertemu di perempat final Indonesia Masters tahun lalu. Saat itu Greysia/Apriyani menang 21-15, 21-16. Namun, yang patut diwaspadai adalah performa Matsuyama/Shida yang sedang menanjak. Ini adalah final back-to-back bagi ganda Jepang tersebut selama mengikuti turnamen BWF World Tour di Bali. Sebelumnya, mereka menjadi kampiun Indonesia Masters 2021 pekan lalu.
Shida sendiri berkoar, kekalahan dari Greysia/Apriyani pada dua pertemuan sebelumnya sudah tidak ada artinya. Dia menyebut kepercayaan diri mereka sedang tinggi-tingginya pasca menjadi kampiun Indonesia Masters. ’’Kami tidak memikirkan yang sudah berlalu. Kami akan melakukan yang terbaik untuk sekarang. Mari kita lihat apa yang bisa kami lakukan di final ini,’’ ucap Shida.
Indonesia juga berpeluang meraih gelar di ganda putra. Pasangan ranking satu dunia tanah air Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo kemarin menorehkan catatan sensasional. The Minions –julukan Marcus/Kevin– menembus partai puncak setelah menaklukkan pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dua game langsung 21-16, 21-18.
Hasil ini membuat Marcus/Kevin sukses menembus final di empat ajang BWF World Tour terakhir yang mereka ikuti. Pekan lalu, The Minions juga tampil di final Indonesia Masters. Sayang, saat itu mereka takluk di tangan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. ’’Siapa pun lawannya, kami akan berusaha semaksimal mungkin,’’ ucap Kevin. ’’Kasih yang terbaik saja. Tanpa beban,’’ tambah pebulu tangkis asal Banyuwangi tersebut.
Final ini sekaligus membuktikan bahwa Marcus/Kevin adalah penguasa Indonesia Open dalam tiga edisi terakhir. Sebelumnya, mereka adalah jawara Indonesia Open pada edisi 2018 dan 2019. Musim lalu, Indonesia Open tidak digelar karena pandemi Covid-19. Meski begitu, Kevin tidak mau rekor apik yang dia torehkan bersama Marcus di Indonesia Open menjadi beban. ’’Kalau sudah di lapangan, rekor itu sudah ndak ada. Semua kosong-kosong. Yang penting main yang terbaik,’’ jelasnya. (jawapos)